Nasib Skripsiku
Haduh, kenapa belakangan ini jadi males banget buat nulis skripsi? Padahal tinggal sentuhan akhir doang. HUH. Awalnya bulan kemarin masih semangat 45 menyelesaikan skripsi. Analisisnya aku banyakin, bahkan menurutku bisa menjadi masterpiece di kampusku. Perlu dicatat bahwa jarang sekali setiap angkatannya mahasiswa di jurusanku yang mengambil konsentrasi keuangan. Rata-rata senior, teman-teman, dan adik-adik yang menyusun skripsi menghindari topik ini, kata sebagian besar berpendapat bahwa bidang ini susah dan membingungkan. Apalagi belakangan dosen yang menekuni konsentrasi ini tidak sedang berada di tempat. Ada yang sudah pensiun, ada yang melanjutkan kulaih ke jenjang yang lebih tinggi, dan adapula yang sedang duduk di pemerintahan kabupaten.
Mungkin penyebab utama kemalasan ini timbul dari tidak disetujuinya metode penelitian (metolit) yang saya ajukan. Kata dosen pembimbing skripsi saya, metode yang saya ajukan terlalu rumit dan lebih cocok untuk digunakan dalam pada penyusunan tesis. Padahal saya telah selesai membuatnya samapi akhir bagian kesimpulan! Dosen tersebut menyarankan saya untuk menyederhanakan metode penelitian yang saya gunakan, walaupun menurut saya penyederhanaan metode penelitian saya tersebut telah menoleransi begitu banyak hal-hal yang seharusnya dilakukan. Metode penelitian yang terlalu sederhana ini, menurut saya terlalu menggampangkan masalah. Akhirnya apabila buat, hal ini ternyata cukup efektif untuk merusak mood dalam mengerjakan skripsi. Wahai mood, ayolah kembali kemari!
Comments
Post a Comment