Joki

Kemarin, tepatnya pada hari jumat sekitar setelah waktu sholat isya saya ditelepon oleh seorang rekan. Setelah sedikit berbasa-basi akhirnya rekan saya tersebut mengutarakan maksud dirinya menelepon saya, yaitu dia meminta saya untuk membantu salah seorang temannya untuk menjadi joki tes T.O.E.F.L di sebuah lembaga pendidikan bahasa inggris di kota Jember. Rekan saya tadi menceritakan bahwa temannya yang akan memakai bantuan saya tersebut telah malaksanakan tes T.O.E.F.L sebelumnya sebanyak tiga kali. sebanyak tiga kali itu pula dia harus menerima kenyataan pahit bahwa scorenya ternyata tidak mencukupi persyaratan yang diinginkan. Oh ya, saya lupa menceriatakan bahwa tujuan teman dari rekan saya melaksanakn tes T.O.E.F.L tersebut adalah untuk dijadikan sebabagai syarat agar yang bersangkutan dapat diwisuda. Minimal persyaratan agar bisa lulus menggomdol gelar sarjana adalah 450. Singkat cerita teman dari rekan saya tadi belum berhasil mencapai angka 450.

Setelah berpikir masak, akhirnya saya bersedia untuk membantu teman dari rekan saya tadi. Mengingat yang bersangkutan sudah mencoba sebanyak tiga kali dan gagal semuanya. Saya tergerak membantu karena siapa tahu nanti di kemudian hari saya membutuhkan hal sejenis sedangkan saya terdesak oleh kebutuhan yang bersifat segera, ada pertolongan dari Allah.

Masalahnya adalah menurut teman-teman sekalian apakah tindakan saya tersebut di atas bisa dibenarkan? dari sisi etika dan kemanusiaan mungkin?