Mitos dan Realitas Entrepreuner (part 1)
Artikel kali ini meanjutkan dari artikel sebelumnya yang saya tulis dengan judul entrepreuner atau wirauhsaha. Mitos dan Realitas Entrepreuner saya ambil atau kutip secara langsung dari buku yang saya beli pada tanggal 14 Juni 2009. Buku itu adalah:
Timmons, Jeffry A. dan Stephen Spinelli. 2008. New Venture Creation: Entrepreunership for the 21st Century (Kitab Bagi Calon Wirausahawan Sukses). Yogyakarta: Penerbit Andi.
“Walaupun kita hidup di masyarakat yang modern, legenda dan stereotip wirausahawan sukses terus bertahan. Ada suatu persepsi umum tentang wirausahawan sukses. Dalam kenyataannya banyak pendiri perusahaan terkemuka yang menjadi sukses karena dia menolak menjadi seperti wirausahawan pada umumnya. Berikut adalah daftar mitos wirausahawan dan kenyataan hasil penelitian empiris.
Mitos 1 – wirausahawan dilahirkan bukan dibentuk.
Realistas – Pada umumnya wirausahawan memiliki sifat turunan seperti kecerdasan, kreativitas, dan semangat yang besar. Namun sifat-sifat tersebut tidak banyak artinya jika tidak dibentuk, bagaikan segumpal tanah liat yang tidak bermakna. Menjadi wirausahawan berarti mengumpulkan pengalaman selama bertahun-tahun; termasuk relasi, keterampilan, dan engembangan kepribadian. Kemampuan untuk melihat suatu peluang yang baik dan mengejarnya memerlukan latihan paling tidak sepuluh tahun.
Mitos 2 – Siapa saja bisa memulai bisnis.
Realitas – Wirausahawan yang berhasil adalah yang dapat membedakan antara ide usaha yang baik dan peluang nyata, dan yang berwawasan luas, memulai bisnis denan peluang sukses lebih besar. Keberuntungan pun perlu dibarengi dengan persiapan sebelumnya. Memulai usaha itu mudah. Hal yang sulit adalah mempertahankan, mengelola, dan mengembangkan ventura sehingga memberi hasil bagi pendirinya. Mungkin hanya satu di antara 10 – 20 bisnis baru yang dapat bertahan selama lima tahun atau lebih dan menghasilkan modal kembali kepada pendirinya.
Timmons, Jeffry A. dan Stephen Spinelli. 2008. New Venture Creation: Entrepreunership for the 21st Century (Kitab Bagi Calon Wirausahawan Sukses). Yogyakarta: Penerbit Andi.
“Walaupun kita hidup di masyarakat yang modern, legenda dan stereotip wirausahawan sukses terus bertahan. Ada suatu persepsi umum tentang wirausahawan sukses. Dalam kenyataannya banyak pendiri perusahaan terkemuka yang menjadi sukses karena dia menolak menjadi seperti wirausahawan pada umumnya. Berikut adalah daftar mitos wirausahawan dan kenyataan hasil penelitian empiris.
Mitos 1 – wirausahawan dilahirkan bukan dibentuk.
Realistas – Pada umumnya wirausahawan memiliki sifat turunan seperti kecerdasan, kreativitas, dan semangat yang besar. Namun sifat-sifat tersebut tidak banyak artinya jika tidak dibentuk, bagaikan segumpal tanah liat yang tidak bermakna. Menjadi wirausahawan berarti mengumpulkan pengalaman selama bertahun-tahun; termasuk relasi, keterampilan, dan engembangan kepribadian. Kemampuan untuk melihat suatu peluang yang baik dan mengejarnya memerlukan latihan paling tidak sepuluh tahun.
Mitos 2 – Siapa saja bisa memulai bisnis.
Realitas – Wirausahawan yang berhasil adalah yang dapat membedakan antara ide usaha yang baik dan peluang nyata, dan yang berwawasan luas, memulai bisnis denan peluang sukses lebih besar. Keberuntungan pun perlu dibarengi dengan persiapan sebelumnya. Memulai usaha itu mudah. Hal yang sulit adalah mempertahankan, mengelola, dan mengembangkan ventura sehingga memberi hasil bagi pendirinya. Mungkin hanya satu di antara 10 – 20 bisnis baru yang dapat bertahan selama lima tahun atau lebih dan menghasilkan modal kembali kepada pendirinya.
Sumber gambar / picture source : klik di sini / click here
Comments
Post a Comment