Pemilu Kampus
Kayaknya belakangan ini musim mencontreng, mencoblos, dsb dalam kehidupanku. Setelah turut berpartisipasi memantau pemili legislatif 2009 kemarin dengan menjadi relawan quickcounter LSI-Metro TV, kali ini aku turut meramaikan pemilu jurusan di kampus untuk memilih Ketua Himpunan mahasiswa jurusan.
Apa bedanya antara pemilu beneran dengan pemilu kampus? walaupun dua-duanya sama-sama serius, tetapi pemilu beneran lebih mempunyai arti karena berpengaruh terhadap kehidupan khalayak yang lebih luas. Pemilu kampus walaupun tidak 100% bersih, tetapi tetap saja lebih bersih ketimbang pemilu beneran yang konon lebih kotor dan kita harus banyak-banyak mengelus dada. Pemilu beneran membutuhkan dana yang tidak sedikit, tetapi bukan berarti pemilu kampus tidak membutuhkan dana sama sekali.
Pendapat saya, pemilu kampus merupakan miniatur pemilu beneran. Dalam arti jika kita masih saja melihat pada tataran pemilu kampus masih saja ada kecurangan maka siapa yang bisa menjamin pemilu beneran tidak seperti itu? Justru lebih parah jika masih selevel pemilu kampus saja sudah barani main curang, apalagi nanti ketika mengikuti pemilu beneran. Karena mahasiswa yang seharusnya lebih idealis daripada peserta pemilu beneran. Ketika menjadi mahasiswa, bukankah kita terbuka secara luas dan dianjurkan untuk berpikir secara kritis? Nilai-nilai kebenaran berusaha untuk ditransfer dari yang lebih dulu menerima kepada yang lebih baru mendapatkannya. Tidak ada masa yang lebih indah dibanding ketika menjadi mahasiswa. Menjadi mahasiswa berarti menjadi pribadi yang merdeka cara berpikirnya. Lantas kenapa harus curang?
sumber gambar / picture source : klik di sini / click here
Apa bedanya antara pemilu beneran dengan pemilu kampus? walaupun dua-duanya sama-sama serius, tetapi pemilu beneran lebih mempunyai arti karena berpengaruh terhadap kehidupan khalayak yang lebih luas. Pemilu kampus walaupun tidak 100% bersih, tetapi tetap saja lebih bersih ketimbang pemilu beneran yang konon lebih kotor dan kita harus banyak-banyak mengelus dada. Pemilu beneran membutuhkan dana yang tidak sedikit, tetapi bukan berarti pemilu kampus tidak membutuhkan dana sama sekali.
Pendapat saya, pemilu kampus merupakan miniatur pemilu beneran. Dalam arti jika kita masih saja melihat pada tataran pemilu kampus masih saja ada kecurangan maka siapa yang bisa menjamin pemilu beneran tidak seperti itu? Justru lebih parah jika masih selevel pemilu kampus saja sudah barani main curang, apalagi nanti ketika mengikuti pemilu beneran. Karena mahasiswa yang seharusnya lebih idealis daripada peserta pemilu beneran. Ketika menjadi mahasiswa, bukankah kita terbuka secara luas dan dianjurkan untuk berpikir secara kritis? Nilai-nilai kebenaran berusaha untuk ditransfer dari yang lebih dulu menerima kepada yang lebih baru mendapatkannya. Tidak ada masa yang lebih indah dibanding ketika menjadi mahasiswa. Menjadi mahasiswa berarti menjadi pribadi yang merdeka cara berpikirnya. Lantas kenapa harus curang?
sumber gambar / picture source : klik di sini / click here
Comments
Post a Comment